Daftar Blog Saya

Senin, 31 Januari 2011

Gn.SinGgaLanG 2.762 MdpL

Jalur Pendakian Gunung Singgalang

Gunung Singgalang yang berdampingan dengan dua gunung, yakni gunung Tandikek dan gunung Marapi berdiri gagah di wilayah Bukittinggi Sumatera Barat, dan istimewanya dengan Telaga Dewi nya di berada di ketinggian 2.762 mdpl, dengan air yang jernih dan biasanya bisa di jadikan tempat para pendaki membuka tenda pendakian.

Gunung Singgalang dapat ditempuh dari beberapa jalur. Namun, jalur yang terkenal adalah melewati desa Koto Baru dan Pandai Sikek. Dari desa Koto Baru kita akan menempuh rute ke Desa Pandai Sikek. Dari desa inilah titik tolak menuju Tower ( Pemancar RCTI dan TVRI yang terletak di pinggang gunung Singgalang ). Menuju Tower pemancar ini kita akan melewati jalan beraspal yang menanjak, makin dekat ke tower jalan nya semakin tidak baik dan penuh oleh kerikil - kerikil dan di samping kiri dan kanan nya terdapat ladang pertanian penduduk. Desa Pandai Sikat juga terkenal dengan ladang tebu dan tempat pembuatan saka ( gula merah ).


Setelah sampai di Tower pemancar kita bisa menjadikan daerah ini sebagai tempat peristirahatan ( shelter ) sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak. Dari tower, kita akan melewati hutan pimpiang sekitar 1 jam. Hutan ini terdiri dari tumbuhan pimpiang yang tinggi dan merunduk, sehingga mengharuskan pendaki untuk berjalan merunduk, dan bahkan sampai duduk dan merangkak. Akan tetapi saat sekarang, melewati hutan ini semakin mudah, karena bagian atas tumbuhan sudah dipotong jadi kita tidak perlu merunduk lagi melewatinya. Setelah melewati pimpiang kita akan menemukan tempat yang dinamakan “Mata Air I”, di tempat ini menurun ke bawah kita akan menemukan sungai yang di ambil airnya untuk perbekalan.

Dari mata air I kita akan menempuh rute yang menanjak sampai di cadas, dengan kemiringan rata - rata sekitar 45 derajat. Makin ke puncak kita akan menemukan banyak pohon pakis yang cantik dan melewati trek yang agak lembab dan hutan yang masih lebat. Di kiri atau kanan trek kita menemukan tiang listrik dan kabel - kabel yang bisa dijadikan panduan untuk sampai ke puncak. Namun bagi beberapa orang, hal ini sangat mengganggu.

Perjalanan menempuh rute sebelum cadas memakan waktu normal sekitar 5 jam tergantung cepat atau lambatnya pergerakan perjalanan kita. Dari cadas menuju puncak memakan waktu sekitar 1 jam. Cadas terdiri dari bebatuan padat berwarna kuning, yang ditumbuhi pepohonan berjenggot dan Rhododendron gunung, dan sesekali kita akan menjumpai bunga edelweis walaupun sangat jarang sekali ditemui dan memerlukan mata yang jeli untuk menemukannya. Di perjalanan nantinya kita juga akan menjumpai sebuah tugu yang dinamakan tuguGalapagos. Tugu ini di buat sebagai monumen akan hilangnya salah satu Siswa Pencinta Alam ( Sispala ) Galapagos SMA 1 Padang sekitar tahun 90 - an. “ Terbanglah kau wahai sang elang, ……” begitu bunyi awal kalimatnya.

Dari cadas ini kita bisa melihat pemandangan lepas ke arah Gunung Marapi yang terletak tepat di depan. Jika beruntung, kita bisa melihat kota Padang Panjang, Bukittinggi, dan danau Singkarak dari cadas. Namun, pada siang hari, gunung Singgalang sering diselimuti kabut. Jika ingin mendapatkan pemandangan eksotis lebih baik mendirikan tenda di cadas dan menyaksikan sunrise dan pemandangan eksotis lain di pagi hari. Setelah lewat dari cadas, kita akan memasuki kembali kawasan hutan yang lebih lembab dan pohon-pohon yang di selimuti lumut tebal. Tidak lama setelah itu kita sampai di Telaga Dewi. Telaga Dewi . Telaga Dewi sering di selimuti kabut. Mengelilingi telaga Dewi ini tidak memakan waktu yang cukup lama, namun pesona yang benar - benar alami dan eksotis akan membuat kita betah untuk berlama - lama di dalam hutannya yang lembab dan basah. Di sekitar telaga ini kita menemui hutan lumut yang sangat lebat dan ada beberapa tumbuhan kantong semar.


Banyak yang sampai di Singgalang hanya sampai di telaga Dewi saja. Namun masih ada lagi puncak Singgalang mencapai sekitar setengah sampai 1 jam lagi menunju puncak. Di puncak nya ini kita akan menemukan tower pemancar yang merupakan muara dari tiang - tiang listrik yang ditemui di sepanjang jalan.

TIPS

Bila tidak ingin melakukan pendakian malam hari, sebaiknya pendakian dilakukan paling lambat pada jam 13.00, dimana dengan perjalanan santai memakan waktu sekitar 3 jam menuju ke bivak I. Sebelum menuju ke bivak I ( sekitar 15 m sebelum bivak I, kita akan memotong aliran sungai ( pindah punggungan ), yang merupakan sumber air pada saat kita menginap di area ini. Namun jika berniat naik pagi ( sekitar jam 09.00 ), kita bisa mencapai bivak II ( sekitar jam 16.00 ). Pada area ini, kalau kita mau, banyak tumbuhan hutan yang bisa makan, seperti pakis gajah, begonia, arbei, dan beberapa tumbuhan lainnya yang lainnya.

Dari bivak II, apabila berangkat sekitar jam 09.00, dengan jalan santai kita akan sampai diCadas sekitar pukul 13.00. Untuk masuk ke daerah cadas, dari rute perjalanan sebelumnya kita akan bertemu simpang jalan ( kedua jalan tersebut sama - sama mengarah ke Telaga Dewi, jadi anda bisa memilih rute yang kita suka ). Untuk rute yang mengarah ke kanan, maka dalam jarak sekitar 10 m kita akan sampai di daerah cadas, dan 100 m dari sana kembali masuk hutan yang menuju ke daerah Telaga Dewi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar